Rabu, 11 Januari 2017

Kloning pada Domba Dolly

Kloning pada Domba Dolly

Hasil gambar untuk Kloning pada kambing

Kloning Inti
Ø Definisi Kloning
            Kloning menurut bahasa adalah berasal dari bahasa Yunani, yaitu clone atau klon yang berarti kumpulan sel turunan dari sel induk tunggal dengan reproduksi aseksual. Sedangkan menurut istilah Kloning adalah teknik membuat keturunan dengan kode genetic yang sama dengan sel induknya tanpa diawali proses pembuahan sel telur atau sperma tapi diambil dari inti sebuah sel pada makhluk hidup tertentu baik berupa tumbuhan, hewan maupun manusia.
*      Kloning berasal dari kata "Klon" dalam bahasa Yunani  yang berarti ranting yang dapat mereplikasi sendiri  dan akhirnya tumbuh menjadi pohon. Kloning terjadi  secara alami dalam banyak jenis tanaman yaitu dengan cara vegetatif.kloning adalah cara bereproduksi secara aseksual atau  untuk membuat salinan atau satu set salinan organisme  mengikuti fusi atau memasukan inti diploid  kedalam oosit (Seidel ,GE Jr., 2000 dalam Tong, W F., 2002).
*      Dari organisme identik secara genetik melalui sel somatik  transfer nuklir, walaupun definisi yang lebih luas  sering digunakan untuk memasukkan produksi jaringan dan organ dari kultur sel atau jaringan menggunakan sel (Tong, W F., 2002).
*      Kloning dalam biologi adalah proses menghasilkan populasi serupa genetik individu identik yang terjadi di alam saat organisme seperti bakteri, serangga atau tanaman bereproduksi secara aseksual . Secara definisi, klon adalah sekelompok organisme hewan maupun tumbuhan melalui proses reproduksi aseksual yang berasal dari satu induk yang sama. Setiap anggota klon tersebut memiliki jumlah dan susunan gen yang sama sehingga kemungkinan besar fenotifnya juga sama (Rusda, M, 2003).
·         Jenis-jenis Kloning:
a.      Kloning DNA rekombinan
b.      Kloning pada hewan
c.       Kloning pada embrio
d.      Kloning pada manusia
e.       Kloning pada tumbuhan
Ø CARA PEMBUATAN KLONING PADA HEWAN (DOMBA DOLLY)
Ä Mengambil sel telur yang ada dalam ovarium induk betina dan mengambil kelenjar mamar dari induk lainnya.
Ä Mengambil nukleus sel telur yang haploid
Ä Memasukkan kelenjar mame kedalam sel telur yang tidak memiliki nukleus lagi
Ä Sel telur dikembalikan ke uterus induknya semula ( induk donor sel telur )
Ä Sel telur yang mengandung sel kelenjar mamae dimasukkan ke dalam uterus induknya, kemudian induk tersebut akan hamil dan melahirkan anak hasil koloning.


Ø Koloning pada Domba Dolly
DOMBA DOLLY
Sejarah tentang hewan kloning telah muncul sejak tahun 1900, tetapi hewan kloning baru dapat dihasilkan lewat penelitian Dr. Ian Willmut seorang ilmuwan skotlandia pada tahun 1997, dan untuk pertama kali membuktikan bahwa kloning dapat dilakukan pada hewan mamalia dewasa. Hewan kloning tersebut dihasilkan dari inti sel epitel ambing domba dewasa yang dikultur dalam suatu medium, kemudian ditransfer ke dalam ovum domba yang kromosomnya telah dikeluarkan, yang akhirnya menghasilkan anak domba kloning yang diberi nama Dolly.
Dolly direproduksi tanpa bantuan domba jantan, melainkan diciptakan dari sebuah sel kelenjar susu yang di ambil dari seekor domba betina. Dalam proses ini Dr. Ian Willmut menggunkan sel kelenjar susu domba finndorset sebagai donor inti sel dan sel telur domba blackface sebagi resepien. Sel telur domba blackface dihilangkan intinya dengan cara mengisap nukleusnya keluar dari selnya menggunakan pipet mikro. Kemudian, sel kelenjar susu domba finndorset  difusikan (digabungkan) dengan sel telur domba blackface yang tanpa nukleus. Proses penggabungan ini dibantu oleh kejutan/sengatan listrik, sehingga terbentuk fusi antara sel telur domba blackface tanpa nucleus dengan sel kelenjar susu dompa finndorsat. Hasil fusi ini kemudian berkembang menjadi embrio dalam tabung percobaan dan kemudian dipindahkan ke rahim domba blackface. Kemudian embrio berkembang dan lahir dengan ciri-ciri sama dengan domba finndorset. Kloning domba Dolly termasuk teknologi transfer inti sel reproduktif kloning. Pada tipe reproduktif, DNA yang berasal dari sel telur hewan dihilangkan dan diganti dengan DNA yang berasal dari sel somatic (kulit, rambut, dan lain-lain) hewan dewasa yang lain.
Jadi, domba hasil kloning merupakan domba hasil perkembagbiakan secara vegetative (aseksual) karena sel telur tidak dibuahi oleh sperma.Prinsip dari teknik yang diaplikasikan untuk menciptakan Dolly, sebenarnya sangatlah sederhana dan sudah ada sejak tahun 1975. Seorang ilmuwan bernama Gurdon mengambil nukleus atau inti sel dari sel telur katak dan menggantinya dengan nukleus dari sel usus, hasilnya: kecebong-kecebong kecil yang mati sebelum tumbuh jadi katak dewasa.
Domba dolly hidup dengan sehat namun ia mudah terserang penyakit, ia hidup hanya 6 tahun (rata-rata umur domba normal). Domba dolly mati karena mengalami pemendekan telomere (suatu pengulangan sekuen DNA yang biasa didapati diujung akhir sebuah kromosom).
Kloning akan berhasil apabila nukleus ditransplantasikan ke dalam sel yang akan menghasilkan embrio (sel telur) termasuk sel germa. Sel germa adalah sel yang menumbuhkan telur dari sperma.
Ø Manfaat Kloning (DOMBA DOLLY)
a)      Untuk Pengembangan Ilmu Pengetahuan
            Manfaat kloning terutama dalam rangka pengembangan ilmu biologi, khususnya reproduksi-embriologi dan diferensiasi.
b)     Untuk Mengembangkan dan Memperbanyak Bibit Unggul
            Seperti telah kita ketahui, pada sapi telah dilakukan embrio transfer. Hal yang serupa tentu saja dapat juga dilakukan pada hewan ternak lain, seperti pada domba, kambing dan lain-lain. Dalam hal ini jika nukleus sel donornya diambil dari bibit unggul, maka anggota klonnya pun akan mempunyai sifat-sifat unggul tersebut. Sifat unggul tersebut dapat lebih meningkat lagi, jika dikombinasikan dengan tehnik transgenik. Dalam hal ini ke dalam nukleus zigot dimasukkan gen yang dikehendaki, sehingga anggota klonnya akan mempunyai gen tambahan yang lebih unggul.
           Contoh lainnya yaitu untuk menghasilkan susu yang mengandung nutrisi ekstra atau lebih banyak daging  yang memiliki rasa dan kualitas lebih baik. Hal ini juga memungkinkan genetik konservasi bibit lokal dengan kemampuan adaptasi terhadap  penyakit regional atau iklim setempat. Wells et al (1998) (dalam Tong, W F., 2002), melaporkan dua anak sapi yang lahir dari kloning, disesuaikan dengan kondisi sub-Antartika.
Ø  DAMPAK DARI KLONING
A.     DAMPAK POSITIF
-            Akan diperoleh keturunan baru dalam jumlah yang besar dalam waktu yang singkat dan dengan sifat yng identik dengan induknya
B.        DAMPAK NEGATIF
-          Menurunkan keanekaragaman keturunan baru yang dihasilkan
-          Resiko kesehatan terhadap individu hasil kloning
-          Keturunan baru hasil kloning berumur pendek

Demikian pemaparan tentang klonning domba dolly, semoga bermanfaat.

Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar